ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA METRO TAHUN 2011-2015 DALAM
TINJAUAN EKONOMI ISLAM
Oleh : Yeti Okta Rosiana
SINOPSIS
Perdebatan tentang indikator
pembangunan sosial-ekonomi sudah sejak lama terjadi. Pendapatan per kapita
sebagai indikator pembangunan telah digugat oleh kalangan ekonomi maupun
non-ekonomi yang melihat ketidakakuratan indikator tersebut, yang kemudian
memunculkan beberapa indikator baru. Indikator baru secara umum berfokus pada pembangunan
manusia. Morris (1979) membangun the Physical Quality of Life Index (PQLI),
sedangkan United Nation Development Program (UNDP) membangun Human Development
Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang kini
banyak digunakan oleh negaranegara di dunia dengan landasan yang dibangun oleh
Haq (1996).[1]
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia yang dapat menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan
pendidikan. IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi
dasar pembangunan manusia, yaitu longevity/umur panjang dan sehat yang
diukur dengan angka harapan hidup (AHH) saat kelahiran, knowledge/pengetahuan
diukur dengan angka melek huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah (MYS), serta decent
living standard/standar hidup layak yang diukur dengan kemampuan
daya beli (purchasing power parity).[2]
Menurut Solow pertumbuhan ekonomi
selalu bersumber dari satu atau lebih dari tiga faktor kenaikan kuantitas dan
kualitas tenaga kerja (melalui pertumbuhan jumlah penduduk dan perbaikan
pendidikan), penambahan modal dan teknologi. Sedangkan salah satu alat untuk
mengukur pembangunan kualitas dan kuantitas tenaga kerja adalah Indeks Pembangunan
Manusia. Indeks pembangunan manusia merupakan suatu indeks komposit yang
mencakup tiga bidang pembagian manusia yang dianggap sangat mendasar yaitu
kesehatan yang diukur dari rata-rata usia harapan hidup, pengetahuan dan
pendidikan yang diukur dari rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf dan
standar hidup layak (kesejahteraan).
Indeks pembangunan manusia
mengukur capaian rata-rata dalam 3 dimensi pembangunan manusia:
1.
Hidup
yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran.
2.
Pengetahuan
yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per
tiga) dan kombinasi pendidikan dasar, menengah, atas gross enrollment ratio
(bobot satu per tiga).
3.
Standard
kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto
per kapita dalam paritasi daya beli.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
berperan penting dalam pembangunan perekonomian modern sebab pembangunan
manusia yang baik akan menjadikan faktor-faktor produksi mampu dimaksimalkan.
Mutu penduduk yang baik akan mampu untuk berinovasi mengembangkan faktor-faktor produksi yang ada. Selain daripada itu
pembangunan manusia yang tinggi mengakibatkan jumlah penduduk akan tinggi pula
sehingga akan menaikkan tingkat konsumsi. Hal ini akan mempermudah untuk
menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
Permasalahan
yang dihadapi saat ini yaitu pendidikan yang tinggi tetapi masih saja banyak
yang melakukan tindak kriminalitas di Kota Metro. Dan masih banyak juga angka
harapan hidup yang rendah itu menyebabkan pertumbuhan ekonomi semakin menurun.
Dan tingkat kesejahteraan juga masih belum signifikan masih banyak penduduk
kota Metro yang masih dikatakan miskin.
Berdasarkan
uraian singkat latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: bagaimana pengaruh iindeks pembangunan manusia terhadap pertumbuhan
ekonomi di kota Metro tahun 2011-2015? Dan bagaimana tinajauan ekonomi islam
terhadap pertumbuhan ekonomi? Adapun jenis penelitian ini merupakan data
kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Data deskriptif
digunakan untuk mendeskripdikan variabel metode analisis indeks pembangunan
manusia. Sumber data penelitian ini menggunakan data skunder yakni data yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara dengan kata
lain data diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data skunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang
dipublikasikan. Sumber data penelitian ini merupakan data skunder yang didapat
di BPS kota Metro.
0 komentar:
Posting Komentar