Subscribe:

musik


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Ads 468x60px

Sample text

assalamu'alaikum Ahlan Wa Sahlan

Kamis, 10 Agustus 2017

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA METRO TAHUN 2011-2015 DALAM TINJAUAN EKONOMI ISLAM



ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA METRO TAHUN 2011-2015 DALAM TINJAUAN EKONOMI ISLAM
Oleh : Yeti Okta Rosiana
SINOPSIS
Perdebatan tentang indikator pembangunan sosial-ekonomi sudah sejak lama terjadi. Pendapatan per kapita sebagai indikator pembangunan telah digugat oleh kalangan ekonomi maupun non-ekonomi yang melihat ketidakakuratan indikator tersebut, yang kemudian memunculkan beberapa indikator baru. Indikator baru secara umum berfokus pada pembangunan manusia. Morris (1979) membangun the Physical Quality of Life Index (PQLI), sedangkan United Nation Development Program (UNDP) membangun Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang kini banyak digunakan oleh negaranegara di dunia dengan landasan yang dibangun oleh Haq (1996).[1]
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia yang dapat menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia, yaitu longevity/umur panjang dan sehat yang diukur dengan angka harapan hidup (AHH) saat kelahiran, knowledge/pengetahuan diukur dengan angka melek huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah (MYS), serta decent living standard/standar hidup layak yang diukur dengan kemampuan daya beli (purchasing power parity).[2]
Menurut Solow pertumbuhan ekonomi selalu bersumber dari satu atau lebih dari tiga faktor kenaikan kuantitas dan kualitas tenaga kerja (melalui pertumbuhan jumlah penduduk dan perbaikan pendidikan), penambahan modal dan teknologi. Sedangkan salah satu alat untuk mengukur pembangunan kualitas dan kuantitas tenaga kerja adalah Indeks Pembangunan Manusia. Indeks pembangunan manusia merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembagian manusia yang dianggap sangat mendasar yaitu kesehatan yang diukur dari rata-rata usia harapan hidup, pengetahuan dan pendidikan yang diukur dari rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf dan standar hidup layak (kesejahteraan).
Indeks pembangunan manusia mengukur capaian rata-rata dalam 3 dimensi pembangunan manusia:
1.      Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran.
2.      Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar, menengah, atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga).
3.      Standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berperan penting dalam pembangunan perekonomian modern sebab pembangunan manusia yang baik akan menjadikan faktor-faktor produksi mampu dimaksimalkan. Mutu penduduk yang baik akan mampu untuk berinovasi mengembangkan faktor-faktor  produksi yang ada. Selain daripada itu pembangunan manusia yang tinggi mengakibatkan jumlah penduduk akan tinggi pula sehingga akan menaikkan tingkat konsumsi. Hal ini akan mempermudah untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
            Permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu pendidikan yang tinggi tetapi masih saja banyak yang melakukan tindak kriminalitas di Kota Metro. Dan masih banyak juga angka harapan hidup yang rendah itu menyebabkan pertumbuhan ekonomi semakin menurun. Dan tingkat kesejahteraan juga masih belum signifikan masih banyak penduduk kota Metro yang masih dikatakan miskin.
            Berdasarkan uraian singkat latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana pengaruh iindeks pembangunan manusia terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Metro tahun 2011-2015? Dan bagaimana tinajauan ekonomi islam terhadap pertumbuhan ekonomi? Adapun jenis penelitian ini merupakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Data deskriptif digunakan untuk mendeskripdikan variabel metode analisis indeks pembangunan manusia. Sumber data penelitian ini menggunakan data skunder yakni data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara dengan kata lain data diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data skunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan. Sumber data penelitian ini merupakan data skunder yang didapat di BPS kota Metro.


[1] Muhammad Bhakti Setiawan & Abdul hakim, Indeks Pembangunan Manusia, Jurnal Economia, Vol. 9 No. 1, Tahun 2013
[2] Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Manusia 2007-2008, Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar