ika merujuk kepada Al-Qu’ran dan Hadist maka tidak ditemukan kata indibath di sana. Secara etimologi indhibath berasal dari kata dhobth yang berarti komitmen dengan sesuatu. Al-Laits mengartikan dhobth dengan komitmen (berpegang teguh) dengan sesuatu dan tidak memisahkannya. Dhobthusy-sya’I juga berarti menjaga sesuatu dengan kuat. Kemudian Ustadz Fathi Yakan memberikan definisi al-indhibath dengan komitmen kepada Islam dan hukum-hukumnya serta menjadikannya sebagai poros kehidupan, pijakan berfikir, dan sumber hukum dari setiap permasalahan.
Indibath dengan Islam disebutkan dalam beberapa ayat, sepert : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” (Al-Imron : 102), “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub (Ibrahim berkata) : “Hai anak-anakku , sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk Agama Islam” (Al-Baqoroh : 132). Juga dalam firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiaga (Ar-Ribath) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung” (Al-Imran : 200). Termasuk makna ribath adalah menunggu sholat berikutnya setelah menunaikan sholat. Ini berarti menunggu kewajiban setelah menunaikan kewajiban.
Macam-macam Indhibath
1. Al-Indhibath Al-‘Aam
a. Indhibath dengan berbagai kewajiban
b. Indhibath dengan jihad untuk mengembalikan Hukum Islam serta meninggikan
kalimat Allah
c. Indhibath dengan amal yang terorganisir dalam dakwah
d. Indhibath dengan berbagai ibadah serta konsisten dalam melakukannya.
e. Indhibath untuk menjadikan dirinya qudwah.
2. Al-Indhibath Al-Khosh
a. Indhibath dengan kewajiban-kewajiban sesama muslim
b. Indhibath dengan syuro’, adab-adab, tata cara, dan hasil-hasilnya
c. Indhibath dengan tanggung jawab dan amanah dakwah
d. Indhibath untuk menghadiri pertemuan-pertemuan tarbawiyah dan hal-hal
yang ada di dalamnya. Ada sebuah ungkapan : “Cari-cari alasanlah Anda
untuk tetap tarbiyah dan jangan Anda mencari-cari alasan untuk
meninggalkan tarbiyah”
e. Indhibath dengan kewajiban-kewajiban keuangan, seperti zakat, infak, dan
shodaqoh.
Langkah-langkah untuk meningkatkan indhibath :
1. Meningkatkan pemahaman dan kepekaan terhadap Islam
2. Meningkatkan ketakwaan dan perasaan akan muroqobah-Nya
3. Membersihkan hati, rasulullah senantiasa berdoa : ”Ya Allah anugerahkanlah jiwaku dengan ketakwaan dan bersihkanlah dia”.
Rabu, 03 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar