Subscribe:

musik


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Ads 468x60px

Sample text

assalamu'alaikum Ahlan Wa Sahlan

Jumat, 16 Maret 2012

KELOMPOK SOSIAL

  1. A. HAKIKAT KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial èkumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi sehingga tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat itu sendiri. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya.
2 Hasrat/kepentingan pokok bagi kehidupan manusia :
  1. Keinginan untik menjadi satu dengan manusia dengan manusia lain disekitarnya
    1. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
Menurut  Para Tokoh :
Paul B Horton
Kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik,   misalnyasekelompok orang yang sedang menunggu bus kota.
Roland L Warren
Suatu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yg berinteraksi dan memiliki pola interaksi yg dapat dipahami oleh para anggotanya secara keseluruhan.
Mayor Polak
Sejumlah orang yg saling berhubungan dlam sebuah struktur.
Robert K Merton
Suatu unit yg terdiri dari 2 orang/lebih, yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
Mac Iver & Charles H Page
Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yg hidup bersama. Bersifat saling mempengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.
Syarat& Ciri Kelompok Sosial
  1. 1. Robert K Merton
-         Memiliki pola interaksi
-         Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sbg anggota kelompok
-         Pihak yg berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sbg anggota kelompok.
  1. 2. Soerjono Soekanto
-         Adanya kesadaran sebagai bagian drai kelompok yang bersangkutan
-         Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yg lain.
-         Ada suatu factor pengikat yg dimiliki anggota-anggota kelompok, sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat
-         Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilakuyg sama
-         Bersistem dan berproses
-         Suatu kel sosial cenderung  tidak bersifat statis, tetapi slalu berkembang mengalami perubahan-perubahn baik dalam aktifitas maupun bentuknya
  1. B. TIPE – TIPE KELOMPOK SOSIAL

  1. a. Klasifikasi Durkheim
-   Kelompok dengan solidaritas mekanik, yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap
-   Kelompok dengan solidaritas organic merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bersifat mengikat, sehingga unsur-unsur dalam masyarakat tsb saling bergantung
  1. b. Klasifikasi Ferdinand Tonnies
-   Gemeinschaft ( informal, mekanik, primer)
-   Gesselschaft (formal/ yang punya kepentingan tertentu, organic, sekunder)
  1. c. Klasifikasi Charles A Hooley& Ells W Farris
-   Kelompok primer yang ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yg intim
-   Dalam masyarakat juga terdapat kelompok sekunder yg formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan
Contoh : Koperasi & parpol
  1. d. Klasifikasi W G Sumner
-   In group (kelompok dalam)
-   Out group (kelompok luar)
  1. e. Klasifikasi Soerjono Soekanto
-   Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota
-   Berdasarkan pada kepentingan dan wilayah
-   Berdasarkan derajat organisasi
-   Berdasarkan kesadarn terhadap jenis yg sama
-   Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan ( kelompok primer&sekunder)
Dalam konteks Indonesia, kelompok primer dan sekunder tercermin dalam paguyuban dan patembayan.

Paguyuban è  Bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memilki hub batin yang kuat, bersifat alamiah, dan kekal.
Ciri-cirinya : Intim, yaitu hub menyeluruh yang mesra.
Privat, yaitu hub yang bersifat pribadi/khusus.
Ekslusif, yaitu hub tsb hanya untuk kelompoknya sendiri.
Paguyuban dibedakan atas 3 tipe :
-         Karena ikatan darah/keturunan
-         Karena tempat tinggal
-         Karena jiwa dan pikiran
Patembayan è  Bentuk kehidupan bersama dimana antar anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang relative pendek.
  1. C. MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL
Sekolah merupakan salah satu contoh kelompok sosial
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam :
  • Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
  • Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
  • Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
  • Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
  1. D. FAKTOR PEMBENTUK KELOMPOK SOSIAL
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
J Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
J Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
Pembentukan norma kelompok
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.
  1. E. HUB ANTAR KELOMPOK DLM MASYARAKAT

Dimensi hubungan antar kelompok :
-         Dimensi institusi
-         Dimensi gerakan sosial
-         Dimensi type utamahub antar kelompok
-         Dimensi perilaku
-         Dimensi perilaku kolektif

Menurut Kinloch, hub antar kelompok memiliki beberapa kriteria sbg berikut :
  1. Fisiologis
  2. Kebudayaan
  3. Ekonomi
  4. Perilaku

Pola hubungan antar kelompok :

  1. 1. Akulturasi
Hubungan antar kelompok ras yg bertemu mulai berbaur dan berpadu. Contoh : Hilangnya kebudayaan asli daerah akibat interaksi paksa dengan pemerintah colonial Belanda
  1. 2. Dominasi
Terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain . Contoh : Kedatangan bangsa eropa ke benua asia untuk memperoleh SDA.
Konblum menyatakan bahwa terdapat 5 macam kemungkinan proses yg  terjadi :
  1. Genosida è Pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu
  2. Pengusiran
  3. Perbudakan è Contohnya sistem kerja rodi yang dilakukan pd penjajahan Jepang di Indonesia
  4. Segregasi è Suatu pemisahan antara warga kulit putih dan warag kulit hitam di Afrika Selatan pd masa politik
  5. Asimilasi
  1. 3. Paternalisme
Suatu bentik dominasi kelompok ras pendatang atas kel ras pribumi.
  1. 4. Integrasi
Suatu pola hubungan yg mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikanperhatian khusus pd perbedaan ras tersebut.
  1. 5. Pluralisme
Suatu pola hubungan yg mengakui adanya persamaan hak politik dan hak perdata masyarakat. Akan tetapi pola hub itu lebih terfokus pada kemajemukan kelompok ras drpada pola integrasi.
Barton berpendapat bahwa suatu pola mempunyai kecenderunagn untuk lebih berkembang kesuatu arah tertentu. Pola dominasi cenderung mengarah pada pliralisme, sedankan pola akulturasi dan paternalism cenderung mengarah pd pola integrasi……..

0 komentar:

Posting Komentar