Catatan Kaki Dan
Bibliografi
(Untuk Memenuhi Mata bahasa indonesia)
Dosen Pembimbing : Andi aisyah,S.pd M,pd
Disusun Oleh :
Kelompok 8
1.
Ahmad saifudin 1321040079
2.
Riana nur hidayah 1321040119
3.
Veti andriani 1321040304
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2013/2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji
bagi Allah atas limpahan Rahmat, Taufiq, serta Hidayah Nya sehingga tugas
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah banyak
memberikan inspirasi kepada penulis sehingga terselesaikanlah tugas makalah
ini. walaupun masih banyak kekurangan, sebagaimana kata pepatah “tiada
gading yang tak retak”, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan oleh penyusun.
Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang dengan
keikhlasan membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Kami ucapkan
terimakasih kepada Ibu Andi Aisyah selaku dosen
mata kuliah bahasa indonesia.
Semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Bandar lampung 25 September
2013
Penyusun
II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar isi .................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................. 1
Latar Belakang............................................................................................... 1
Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
Bab II pembahasan masalah................................................................................... 2
Pengertian Catatan kaki................................................................................. 2
Tujuan Catatan kaki...................................................................................... 2
Fungsi Catatan kaki....................................................................................... 3
Teknik Penulisan Catatan Kaki
.....................................................................5
Ketentuan-ketentuan yang penting dalam
penulisan catatan kaki............... 6
Istilah Ibid, Op. cit. dan loc, cit................................................................... 7
Bab III Studi Kasus................................................................................................. 8
Perkembangan dan penyebab berlanjutnya impor kedelai............................. 8
Upaya mengatasi ketergantungan terhadap Impor kedelai............................ 10
Bab IV Penutup....................................................................................................... 11
Kesimpulan.................................................................................................... 11
Saran.............................................................................................................. 12
Daftar Pustaka......................................................................................................... 12
III
BAB I
PENDAHULUAN
I.A.latar belakang
Dalam
penulisan-penulisan karya ilmiah – baik penulisan artikel-artikel ilmiah,
karya-karya tulis, maupun penulisan skripsi dan disertasi seringkali
dipergunakan kutipan-kutipan dan catatan kaki untuk menjelaskan isi dari
uraian-uraian atau untuk membuktikan apa yang ditulis. Oleh karena itu, pada
bab pembahasan nanti akan kami tuliskan apa itu kutipan dan catatan kaki, apa
tujuannya, prinsip mengutip dan membuat catatan kaki, jenis kutipan
dan catatan kaki, unsur-unsur referensi dan cara membuat catatan kaki sampai
kepada singkatan-singkatannya.
Sangat
membuang waktu jika sebuah kebenaran yang telah diselidiki dan dibuktikan oleh
seorang ahli dan sudah dimuat secara luas dalam sebuah buku atau majalah, harus
diselidiki kembali oleh seorang penulis untuk menemukan kesimpulan yang sama.
Di samping itu dalam keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah tidak punya
waktu untuk menyelidiki suatu segi kecil dari tulisannya secara mendalam. Sebab
itu hal-hal yang penting dan yang sudah ditulis dalam buku-buku tidak perlu
diselidiki lagi. Penulis cukup mengutip pendapat yang dianggapnya benar itu
dengan menyebutkan di mana pendapat itu dibaca, sehingga pembaca dapat
mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya.
1
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1 Catatan Kaki
2.1.A
Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki atau yang juga dikenal dengan istilah footnote adalah
daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau
akhir bab karangan ilmiah. Atau secara lengkap, Catatan kaki adalah
keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari
teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh
karakter)1.
2.1.B
Tujuan Catatan Kaki
Pencantuman
catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sumber
referensi yang menjadi kajian peneliti. Selain itu, penulisan catatan kaki juga
mempunyai tujuan untuk menyusun pembuktian (sumber tulisan), menyatakan utang
budi (kepada pengarang yang dikutip pendapatnya), menyampaikan keterangan
tambahan, memperkuat uraian (intisari, keterangan incidental materi penjelas
yang kurang penting, perbaikan, dan pandangan yang bertentangan), dan merujuk
bagian lain teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau sesudahnya).
2.1.C
Fungsi Catatan Kaki
a. Menjelaskan
referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks (catatan kaki sumber
atau reference footnote).
b. Menjelaskan
komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi
tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
c. Sebagai
keterangan mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam karangan ilmiah di halaman
tersebut
[1] Hatikah, Tika dkk. 2007. Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra
Indonesia Jilid 2A.
Jakarta: Grafindo
d. Menunjukkan sumber lain yang
membicarakan hal yang sama (catatan kaki isi ataucontent footnote).
Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata: Lihat …, Bandingkan …, dan
Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam …, dan sebagainya. Dianjurkan
penggunaannya tidak berlebihan agar tidak menimbulkan kesan pamer. Penggunaan
ungkapan tersebut perlu secara konsisten dan benar.
2.1.D Teknik Penulisan Catatan
Kaki
a. Penulisan
Catatan Kaki untuk Buku
Unsur yang diperlukan dicantumkan adalah:
1) Nama
Pengarang,
2) Judul
Buku yang ditulis dengan huruf italic,
3) Jilid,
4) Cetakan,
5) Tempat
Penerbit,
6) Nama
Penerbit,
7) Tahun
diterbitkan, dan
8) Halaman
(disingkat h. saja, baik untuk satu halaman maupun beberapa halaman) dari mana
referensi itu berasal.
Contoh:
1Muhammad Ibn ‘Abdillah al‐Zarkasyiy, al‐Burhân fî ‘Ulum
al‐Qur’an, Juz IV (Cet. I; Cairo: Dar Ihya’ al‐Kutub al‐Arabiyah, 1958 M/1377 H),h. 34‐35.
b. Penulisan
Catatan Kaki untuk Artikel dalam Majalah atau Surat Kabar
Unsur yang perlu dicantumkan adalah:
1) Nama
Pengarang/Penulis Artikel (jika ada),
2) Judul
Artikel (di antara tanda kutip),
3) Nama
Surat Kabar (penulisan dimiringkan),
4) Nomor
Edisi, Tanggal, dan Halaman.
Jika yang dikutip bukan artikel tetapi berita atau tajuk atau lainnya, maka
yang
dicantumkan adalah judul tajuk atau beritanya (di antara tanda kutip),
diikuti dengan penjelasan apakah itu tajuk atau berita yang dituliskan di
antara kurung siku [ ], diikuti nama surat kabar (penulisan dimiringkan), nomor
terbitan, tanggal, dan halaman.
Contoh:
2Sayidiman
Suryohadiprojo, “Tantangan Mengatasi Berbagai Kesenjangan”, Republika, No.
342/II, 21 Desember 1994, h. 6.
3”PWI Berlakukan Aturan Baru”
[Berita], Republika, No. 346/II, 28 Desember 1994, h. 16.
4Bachrawi Sanusi, “Ketimpangan
Pertumbuhan Ekonomi,” Panji
Masyarakat, No. 808, 1‐10 Nopember 1994, h. 30.
c. Penulisan
Catatan Kaki untuk Buku yang memuat Artikel-artikel dari Berbagai Pengarang.
Bila mengutip buku yang seperti ini, maka perlu diperhatikan artikel
yang dikutip, dan siapa pengarangnya. Unsur yang perlu disebutkan adalah:
1) Nama
Penulis Artikel,
2) Judul
Artikelnya di antara tanda kutip,
3) Nama
Editor Buku (kalau ada) atau Nama Pengarang Artikel Pertama, diikuti
istilah et al. atau dkk. (karena tentu banyak orang yang
menyumbangkan artikel),
4) Data
Penerbitan, dan Halaman.
Contohnya:
5M.
Dawam Rahadjo, “Pendekatan Ilmiah terhadap Fenomena Keagamaan,” dalam Taufik
Abdullah dan M. Rusli Karim (eds.), Metodologi Penelitian Agama (Cet.
II; Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), h. 24.
d. Penulisan
Catatan Kaki untuk Artikel atau Entri dan Ensiklopedia
Unsur yang perlu dicantumkan adalah:
1) Nama
Penulis Entri (jika ada),
2) Judul
Entri di antara dua tanda kutip,
3) Nama
Editor Ensiklopedia (kalau ada),
4) Nama
Ensiklopedia (huruf italic),
5) Jilid,
6) Data
Penerbitan, dan
7) halaman.
Contohnya:
7Beatrice
Edgel, “Conception”, dalam James Hastings (ed.),Encyclopedia of Religion and
Ethics, jilid 3 (New York: Charles Schribner’s Son, 1979), h. 769.
e. Penulisan Catatan Kaki untuk
Undang-undang dan Penerbitan Resmi Pemerintah
Unsur yang perlu dicantumkan adalah:
1) Nama
Instansi yang berwenang,
2) Judul
Naskah (huruf italic).
Contohnya:
8Republik
Indonesia, Undang‐undang Dasar 1945, Bab I, pasal 1.
2.1.E Ketentuan-ketentuan yang
Penting Diperhatikan dalam Penulisan Catatan Kaki
a. Bila
catatan kaki lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya diketik di
awal margin kiri.
b. Antara
baris terakhir teks dengan nomor catatan kaki diberi garis sepanjang dua puluh
ketukan sebagai pembatas. Antara baris terakhir teks dengan garis pembatas itu
berjarak dua spasi, sedang jarak antara garis pembatas itu dengan teks catatan
kaki berjarak dua spasi juga.
c. Jarak baris terakhir sebuah
catatan kaki dengan baris pertama catatan kaki berikutnya adalah dua spasi.
2.1.F Istilah Ibid, Op. cit. dan
loc, cit
Istilah Ibid. (singkatan
dari ibidem) digunakan untuk menunjuk sumber yang sama,
yang baru saja disebut tanpa ada yang mengantarai keduanya (sama halaman
atau tidak). Jika halaman yang dikutip sama, maka nomor halaman tidakdicantumkan
lagi. Kalau kata ibid. terletak di awal catatan kaki, huruf
awalnya ditulis dengan huruf capital (Ibid), sedang bila
terletak di tengah misalnya sesudah kata‐kata “Disadur dari” maka huruf
pertamanya ditulis dengan huruf kecil (ibid).
Istilah op.
cit. (singkatan dari opera citato, dan singkatan harus diberi
spasi diantaranya, op. cit., bukan op.cit.)
menunjuk kepada sumber yang sama telah disebut terdahulu tetapi di antarai
oleh sumber lain yang tidak sama halamannya. Istilah ini (op. cit.)
digunakan sesudah menyebutkan nama pengarang. Jika halaman
yang dikutip sama, maka digunakan istilah loc.cit.(singkatan
dari loco citato).
Contohnya:
1William H. Newman, Administrative
Action (London: Prentice Hall, Inc., 1963), h.463 2Ibid.,
h. 473
3Pangripto, “Manajemen Rumah
Sakit”, Jurnal Kesehatan dan Gizi, Vol. 3 No.2, Juni
1998, hh. 55-58 4 William H. Newman, loc. cit.
2.2 Daftar Pustaka
2.2.A
Pengertian Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka atau
bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan
abjad.
Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan daftar
kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian
dengan sebuah karangan yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang
disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber
aslinya.
2.2.B
Fungsi Daftar Pustaka
a. Membantu
pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis
b. Memberi
informasi kepada pembaca untuk memperooleh pengetahuan yang lebih lengkap dan
mendalam daripada kutipan yang digunakan oleh penulis
c. Membantu pembaca memilih
referensi dan materi dasar untuk studinya.
2.2.C Teknik Penulisan Daftar
Pustaka
a. Baris
pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya
dimulai dengan 3 ketukan ke dalam.
b. Jarak
antar baris adalah 1,5 spasi.
c. Daftar
Pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis. (Akan
tetapi, cara mengurut daftar pustaka amat bergantung pada bidang ilmu. Setiap
bidang ilmu memiliki cara yang berbeda).
d. Jika penulis yang sama menulis beberapa karya
ilmiah yang dikutip, nama penulis itu harus dicantumkan ulang.
2.2.D Unsur dalam Daftar Pustaka
Unsur
yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka
adalah:
a. Nama
penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga,
b. Tahun
terbitan karya ilmiah yang bersangkutan,
c. Judul
karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kali
kecuali untuk kata sambung dan kata depan, dan
d. Data publikasi berisi nama tempat
(kota) dan nama penerbit karya yang dikutip.
2.2.E Cara Penulisan Daftar
Pustaka dalam Bahasa Indonesia
a. Penulisan
Daftar Pustaka dengan Sumber Jurnal
Penulisan jurnal sebagai Daftar Pustaka mengikuti urutan: nama belakang
penulis, nama depan penulis (disingkat), tahun penerbitan, judul artikel
(ditulis di antara tanda petik), judul jurnal dengan huruf miring/ digarisbawahi
dan ditulis penuh, nomor volume dengan angka Arab dan digarisbawahi tanpa
didahului dengan singkatan “vol”, nomor penerbitan (jika ada) dengan angka Arab
dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari nomor halaman pertama
sampai dengan nomor halaman terakhir tanpa didahului singkatan “pp” atau “h”.
Contoh:
Barrett-Lennard, G.T. 1983 “The Empathy Cycle: Refinement of A Nuclear
Concept”. Journal of Counseling Psychology. 28, (2), 91-100.
b. Penulisan
Daftar Pustaka dengan Sumber Buku
Jika sumber tertulisnya berupa nuku maka urutan-urutan penulisannya
adalah: nama belakang penulis, nama depan (dapat disingkat), tahun
penerbitan, judul buku, edisi, kota asal, penerbit. Daftar Pustaka berupa buku
ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut.
1) Jika
buku ditulis oleh seorang saja:
Poole, M.E. 1976. Social
Class and Language Utilization at the Tertiary
Level. Brisbane: Unversity of
Queensland.
2) Jika
buku ditulis oleh dua atau tiga orang maka semua nama ditulis.
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J.
1974. The Study of Teaching. New York:
Holt Rinehart and Winston
Lyon, B., Rowen, H.H. and
Homerow, T.S. 1969. A History of the
Western World. Chicago: Rand Mc Nally.
3) Jika
buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al. (dicetak
miring atau digarisbawahi):
Ghiseli, E. et al. 1981. Measurement Theory for The Behavioral
Sciences. San Francisco: W.H. Freeman and
Co.
4) Jika
penulis sebagai penyunting:
Philip, H.W.S. dan Simpson, G.L.
(Eds). 1976. Australia in the World of
Education Today and Tomorrow. Canberra: Australian National Commission.
5) Jika
sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak
orang:
Pujianto. 1984. “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia”,
dalam Dialog Manusia, Falsafah, Budaya, dan Pembangunan.Malang:
YP2LPM.
6) Jika
buku itu berupa edisi:
Gabriel, J. 1970. Children
Growing Up: Development of Children’
Personality (third ed.). London: University of London Press.
c. Penulisan
Daftar Pustaka dengan Sumber di luar Jurnal dan buku
1) Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit,
judul disertasi/thesis (cetak miring atau garisbawahi), tempat penerbitan
(kota), universitas, kata “disertasi” atau “tesis”
Soelaeman, M.I. 1985. Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis
terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP
Bandung: tidak diterbitkan.
2) Berupa
Publikasi Departemen
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Petunjuk Pelaksanaan
Beasiswa dan Dana Bantuan
Operasional. Jakarta: Depdikbud.
3) Berupa
Dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. 1983. Laporan Penilaian
Proyek pengembangan Pendidikan
Guru. Jakarta: Depdikbud.
4) Berupa
Makalah:
Kartadinata, S. 1989. “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan
Indonesia: Kajian Psikologis”. Makalah apda Konvensi 7 IPBI, Denpasar.
5) Berupa
Surat Kabar
Sanusi, A. 1986. “Menyimak Mutu Pendidikan denga Konsep Takwa
dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif.” Pikiran
Rakyat (8 September 1986).
d. Penulisan
Daftar Pustaka dengan Sumber Internet
1) Bila
karya perorangan
Cara penulisannya ialah:
Pengarang/penyunting. Tahun. Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia:
alamat di internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Thomson, A. 1998. The
Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia:
http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/1998/thompson.hotml[30
Maret 2000]
2) Bila
bagian dari karya kolektif
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting. Tahun.
Dalam Sumber (edisi), [Jenis media].
Penerbit. Tersedia: alamat di
internet. [tanggal diakses[
Contoh:
Daniel, R.T. 1995. The
History of Western Music In Britanica online:
Macropedia [Online]. Tersedia: http://www.eb.com:180/cgibin/g:DocF=macro/5004/45/0.html [28 Maret 2000]
3) Bila
artikel dalam jurnal
Cara penulisannya:
Pengarang. Tahun. Judul. Nama
Jurnal [Jenis Media], volume (terbitan),
halaman. Tersedia: alamat di
internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Supriadi, D. 1999. Restructuring
the Schoolbook Provision System in
Indonesia: Some Recent
Initiatives dalam Educational Policy
Analysis Archives [Online], vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia:http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 Maret 2000]
4) Bila
Artikel di surat kabar
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis media].
jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April).
Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi
Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran
Rakyat [Online], halaman 8.
5) Bila
pesan dari E-mail
Cara penulisannya:
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan.
Mail kepada penerima [alamat e-mail penerima]
Contoh:
2.3 Perbedaan Catatan Kaki dengan
Daftar Pustaka
Dari fungsinya, catatan kaki tidak hanya memuat sumber referensi namun
catatan kaki juga digunakan untuk menyampaikan keterangan tambahan dari istilah
atau bahasa yang tidak umum dikenal seperti catatan kaki yang terdapat dalam
sebuah Al-Quran terjemahan. Sedangkan daftar pustaka hanya digunakan untuk
memperjelas bukti referensi saja
Dari segi penulisannya, terdapat beberapa perbedaan antara catatan
kaki dan daftar pustaka, yang diantaranya adalah:
a. Nama
pengarang dalam catatan kaki tetap seperti tercantum dalam karyanya. Tak ada
“pembalikan” nama seperti dalam Daftar Pustaka.
b. Pada
catatan kaki harus disebutkan halaman buku yang dikutip dengan menggunakan
singkatan h. baik untuk satu halaman atau pun lebih. Contohnya: h. 55‐67; bukan hh. 55‐67. Sedangkan pada penulisan
daftar pustaka tidak menggunakan singkatan h.
c. Pada
daftar pustaka, Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang
dikutip, nama penulis itu harus dicantumkan ulang. Sedangkan pada catatan kaki,
digunakan istilah Ibid, Op. cit, dan Loc. cit
BAB III.
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Catatan kaki dan daftar pustaka adalah unsure penting
yang terdapat dalam penyusunan sebuah karya ilmiah. Dalam penyusunannya,
catatan kaki dan daftar pustaka memiliki bermacam-macam jenis dan teknik
penulisan yang berbeda antara jenis yang satu dengan lainnya. Teknik penulisan
tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh penyusun untuk menyusun sebuah
karya ilmiah yang baik.
Meskipun
catatan kaki dan daftar pustaka memiliki fungsi yang hamper sama, namun cara
penulisannya cukup berbeda. Sehingga, sebagai mahasiswa kita harus mampu
membedakan antara penulisan catatan kaki dengan penulisan daftar pustaka.
3.2 Kritik dan Saran
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
sekali kekurangan, baik dari cara penulisan maupun dari segi bahasanya. Oleh
sebab itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penyusun
untuk kedepannya demi kelancaran penyusunan makalah ini.
Sebaiknya kita sebagai orang terpelajar mampu menggunakan, menyusun,
mengungkapkan, dan mengaplikasikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang baik dan
benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan dan susunan penulisan sastra yang
berlaku di Indonesia. Sehingga kita bisa lebih menghargai dan mencintai Negara
kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Hatikah, Tika dkk. 2007. Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra
Indonesia Jilid 2A.
Jakarta: Grafindo
Hatikah, Tika dkk. 2007. Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra
Indonesia Jilid 2B.
Jakarta: Grafindo
Sudjana, Nana dan Ulung Laksana.
1992. Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Sinar Baru
Sumber Dokumen Lain (Pdf):
Abdullah, Akrom. 2009. Modul 2: Ragam Bahasa Indonesia, Tata Tulis
Daftar Pustaka Dan
Kutipan. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam
Universitas Negeri Jakarta. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta
Sumber Internet:
bay.blogspot.com/2010/04/teknik-penulisan-footnote-catatan-kaki.html. [5 Desember 2012]
Rachman, Bobby. 2010. Perbedaan dan Tujuan Daftar Pustaka, Kutipan dan
Catatan Kaki
[Online].http://beebobie.blogspot.com/2010/11/perbedaan-dan-tujuan-daftar-pustaka.html. [4
Desember 2012]
Desember 2012]
Wareh, Dhono. 2012. Pengertian Daftar Pustaka dan Cara Penulisannya Dari
Berbagai Sumber
[Online]. http://dhono-wareh.blogspot.com/2012/02/pengertian-daftar-pustaka-dan-cara.html. [4 Desember 2012]
http://Perbedaan%20Daftar%20Pustaka,%20Catatan%20Kaki%20dan%20Kutipan%20%C2%AB%20Andre%20punya%20Blog's.htm [3 Desember 2012]