Subscribe:

musik


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Ads 468x60px

Sample text

assalamu'alaikum Ahlan Wa Sahlan

Rabu, 30 Januari 2013

DEFINISI MANAJEMEN UMUM


Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Di awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk “birokrasi yang ideal” itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirlkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

Teori manajemen

Manajemen ilmiah

Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah “teknik paling baik” dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.
Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:
  1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
  2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.
  3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.
  4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.
Frederick Winslow Taylor.
Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keduanya tertarik dengan ide Taylor setelah mendengarkan ceramahnya pada sebuah pertemuan profesional.
Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan mikronometer yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.

Teori administrasi umum

Teori administrasi umum atau, dalam bahasa Inggris, general theory of administration, adalah teori umum mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Sumbangan penting untuk teori ini datang dari industrialis Perancis Henri Fayol dengan 14 prinsip manajemen-nya dan sosiolog Jerman Max Weber dengan konsep birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikande dengan jelas, peraturan dan ketetapan rinci, dan sejumlah hubungan impersonal.

Pendekatan kuantitatif

Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur krisis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki “Whiz Kids.” Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.

Kajian Hawthorne

Kajian Hawthrone adalah serangkaian kajian yang dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Kajian dilakukan di Western Electric Company Works di Cicero, Illenois.
Uji coba dilaksanakan dengan membagi karyawan ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen dikenai berbagai macam intensitas penerangan sementara kelompok kontrol bekerja di bawah intensitas penerangan yang tetap. Para peneliti mengharapkan adanya perbedaan jika intensitas cahaya diubah. Namun, mereka mendapatkan hasil yang mengejutkan: baik tingkat cahaya itu dinaikan maupun diturunkan, output pekerja meningkat daripada biasanya. Para peneliti tidak dapat menjelaskan apa yang mereka saksikan, mereka hanya dapat menyimpulkan bahwa intensitas penerangan tidak berhubungan langsung dengan produktivitas kelompok dan “sesuatu yang lain pasti” telah menyebabkan hasil itu.
Pada tahun 1927, Profesor Elton Mayo dari Harvard beserta rekan-rekannya diundang untuk bergabung dalam kajian ini. Mereka kemudian melanjutkan penelitian tentang produktivitas kerja dengan cara-cara yang lain, misalnya dengan mendesain ulang jabatan, mengubah lamanya jam kerja dan hari kerja alam seminggu, memperkenalkan periode istirahat, dan menyusun rancangan upah individu dan rancangan upah kelompok. Penelitian ini mengindikasikan bahwa ternyata insentif-insentif di atas lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
Kalangan akademisi umumnya sepakat bahwa Kajian Hawthrone ini memberi dampak dramatis terhadap arah keyakinan manajemen terhadap peran perlikau manusia dalam organisasi. Mayo menyimpulkan bahwa:
  • perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat
  • pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada perilaku individu
  • standar kelompok menentukan hasil kerja masing-masing karyawan
  • uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen kelompok, dan rasa aman.
Kesimpulan-kesimpulan itu berakibat pada penekanan baru terhadap faktor perilaku manusia sebagai penentu berfungsi atau tidaknya organisasi, dan pencapaian sasaran organisasi tersebut.

Fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
  1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
  2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
  4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

Sarana manajemen

Man dan machine, dua sarana manajemen.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

Prinsip manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
  1. Pembagian kerja (Division of work)
  2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
  3. Disiplin (Discipline)
  4. Kesatuan perintah (Unity of command)
  5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
  6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
  7. Penggajian pegawai
  8. Pemusatan (Centralization)
  9. Hirarki (tingkatan)
  10. Ketertiban (Order)
  11. Keadilan dan kejujuran
  12. Stabilitas kondisi karyawan
  13. Prakarsa (Inisiative)
  14. Semangat kesatuan, semangat korps

Manajer

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

Tingkatan manajer

Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
  • Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
  • Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
  • Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.

Peran manajer

Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
  1. Peran antarpribadi
    Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
  2. Peran informasional
    Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
  3. Peran pengambilan keputusan
    Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

Keterampilan manajer

Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
  1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
    Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
  2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
    Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
  3. Keterampilan teknis (technical skill)
    Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
  1. Keterampilan manajemen waktu
    Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
  2. Keterampilan membuat keputusan
    Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

Etika manajerial

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
  • Perilaku terhadap karyawan
  • Perilaku terhadap organisasi
  • Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Senin, 28 Januari 2013

kelemahan dan kelebihan CV, PT, Firma


C V
Kelebihan  Persekutuan  Komanditer
1.  Modal yang dikumpulkan lebih besar.
2.  Anda lebih mudah menerima suntikan dana dikarenakan badan usaha persekutuan komanditer sudah cukup populer di Indonesia.
3.  Kemampuan manajemennya lebih besar.
4.  Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perseroan  terbatas (P T).
Kelemahan  Persekutuan  Komanditer
1.  Seperti yang telah saya terangkan diatas, sebagian anggota atau sekutu di persekutuan
komanditer mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
2.  Kelangsungan hidupnya tidak menentu.
3.  Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu pimpinan.
Tambahan, banyak sekali pemborong yang menggunakan badan usaha ini. Selain biayanya murah, pendirian  persekutuan  komanditer juga tidak ribet. Tapi anda jangan kaget kalau tiba-tiba kenalan anda yang seorang pemborong harus menjual harta benda pribadinya karena misal, harga semen dan material lainnya naik.
Biasanya karena perusahaan pemborong tersebut berhutang kepada supplier atau toko material. Dan hal itu bisa terjadi karena mereka, dalam hal ini sekutu pimpinan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas. Sudah jelas? Kalau sudah, silahkan anda timbang baik buruknya anda menggunakan badan usaha CV ini.
P T (Perseroan Terbatas)
Kelebihan  Perseroan  Terbatas :
1.  Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang sahamdan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawabsebesar modal yang anda setorkan dan tidak lebih.
2.  Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebabtidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
3.  Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepadaorang lain.
4.  Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volumeusahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
5.  Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.
Kelemahan  Perseroan  Terbatas  :
1.  PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yangterkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan.Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan.
2.  Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebihsulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PTmemerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
3.  Biaya pembentukannya relatif tinggi.
4.  Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur  perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harusdilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba perusahaan.
Persekutuan Firma
Kelebihan  Persekutuan  Firma
1.  Karena jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan usaha perseorangan, persekutuan firma lebih mudah untuk memperluasusahanya.
2.  Kemampuan manajemen persekutuan firma lebih besar karena adanya permbagian kerja diantara para anggota. Semua keputusannya diambil bersama-sama.
3.  Persekutuan firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya relatif lebihmudah.
4.  Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar
Kelemahan  Persekutuan  Firma
1.  Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.
2.  Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankanusaha bersama maka secara otomatis badan usaha firma menjadi bubar sehingga kelangsungan perusahaan tidak menentu.
3.  Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian tersebut juga ditanggung oleh anggota yang lain.
Perbedaan badan usaha yang berbadan hukum dengan badan usaha yang tidak berbadan hukum
Badan Usaha Yang Berbadan Hukum :
1.  Subjek hukumnya adalah badan usaha itu sendiri ,karena ia telah menjadi badann hukum yang juga termasuk subyek hukum di samping manusia.
2.  Harta  kekayaan  perusahaan  terpisah  dari  harta  kekayaan  pribadi  para pengurus/anggotanya.  Akibatnya  kalau  perusahaannya pailit,  yang  terkena  sita  hanyalah harta perusahaan saja (harta pribadi pengurus /anggotanya tetap bebas dari sitaan)
3.  Badan usaha yang termasuk badan hukum yaitu Perseroan Terbatas, Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah, Koperasi, Perum, Perjan, Persero dan Yayasan.
4.  Memiliki kewenangan untuk dituntut dan menuntut.
Badan Usaha Yang Bukan Badan Hukum :
1.  Subjek  hukumnya  adalah  orang-orang  yang  menjadi  pengurusnya,  jadi  bukan  badan hukum itu sendiri karena ia bukanlah hukum sehingga tidak dapat menjadi subjek hukum.
2.  Harta perusahan bersatu dengan harta pribadi para pengurus/anggotanya. Akibatnya kalau perusahaannya pailit, maka harta pengurus/anggotanya ikut tersita juga.
3.  Badan usaha yang bukan badan hukum adalah Firma, CV
4.  Badan  usaha  tidak  memiliki  kewenangan  untuk  menuntut  dan  dituntut,  tetapi  secara individual.
untuk mendownload versi pdf nya silahkan download disini

Selasa, 15 Januari 2013

penelitian sosial sederhana

Materi: Penelitian Sosial Sederhana

SKL 8
Menyusun rancangan dan melakukan penelitian sosial sederhana
Materi
• Pengertian dan jenis penelitian
• Rancangan penelitian
• Metode penelitian
• Pengumpulan dan pengolahan data
• Penulisan laporan
• Mengkomunikasikan hasil penelitian

Ringkasan

A. PENGERTIAN PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat untuk mengetahu apa yang sedang dihadapi (Soerjono Soekanto). Dari pengertian tersebut maka penelitian berawal dari curiosity (rasa ingin tahu) manusia

Jenis –Jenis Penelitian
1. Penelitian dilihat dari Tujuan
- penelitian Eksploratif, bertujuan menggali secara luas sebab – sebab sesuatu hal
- penelitian Developmental, bertujuan membangun atau mengembangkan suatu hal
- penelitian Verifikatif, bertujaun mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan atau menguji teori
2. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
- Pendekatan Bujur (Longitudinal), yaitu pendekatan penelitian dengan waktu yang lama terhadap subyek yang sama
- Pendekatan Silang (Cross-sectional) , yaitu pendekatan penelitian dengan waktu yang pendek terhadap subyek yang berbeda
3. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
• Penelitian Bidang Alam
• Penelitian Bidang Ilmu Sosial
• Penelitian Bidang Humaniora
4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya
- Penelitian Laboratorium
- Penelitian Lapangan
- Penelitian Pustaka
5. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
 Penelitian Deskriptif
 Penelitian Eksperimen
6. Penelitian Dilihat dari Wujud Data
- berdasarkan cara perolehannya ada data primer (data yang didapat dari sumber pertama) dan data sekunder (bukan yang pertama, misal BPS, monografi desa )
- berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi data kuantitatif (data dinyatakan dalam angka) dan kualitatif
- berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi data intern (dikumpulkan oleh dan untuk keperluan sendiri) dan ekstern (data dikumpulkan oleh orang lain)
7. Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya
 Penelitian deskriptif, yaitu melukiskan, memaparkan, menuliskan dan melaporkan suatu keadaan, objek atau peristiwa secara apa adanya
 Penelitian inferensial melukiskan peristiwa dan menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti

Kegunaan Penelitian
1. Memperkuat ilmu pengetahuan
2. Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan

Tiga Persyaratan Penelitian
1. Sistematis, yaitu dilaksanakan menurut pola tertentu
2. Terencana, yaitu dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya
3. Mengikuti konsep ilmiah, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan

Cara Berfikir Seorang Peneliti
1. Berfikir skeptis, artinya peneliti harus menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan
2. Berfikir analistis, artinya harus selalu menganalisa setiap pernyataan atau persoalan
3. berfikir kritis, artinya harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat
4. jujur, artinya tidak memasukkan keinginan sendiri ke dalam data
5. terbuka, artinya bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya

Sikap Seorang Peneliti
1. Objektif, artinya harus memisahkan pendapat pribadi dan fakta
2. Kompeten, artinya memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian
3. Faktual, artinya bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh

Prosedur penelitian
1. Pembuatan Rancangan Penelitian meliputi:
• Memilih masalah
• Studi Pendahuluan
• Merumuskan suatu masalah
• Merumuskan anggapan dasar atau asumsi
• Memilih pendekatan atau metode
• Menentukan variabel dan sumber data
2. Pelaksanaan Penelitian meliputi
• Menentukan dan menyusun instrumen penelitian
• Mengumpulkan data
• Analisis data
• Menarik kesimpulan
3. Pembuatan Laporan Penelitian

Susunan Penulisan Laporan Penelitian
1. Pendahuluan, berisi
a. latar belakang masalah
b. identifikasi masalah
c. perumusan masalah
d. tujuan penelitian
e. manfaat penelitian
2. Tinjauan Pustaka / Kajian Teori
a. penelitian sebelumnya
b. kajian teori yang digunakan
c. kerangka berfikir serta hipotesis (jika penelitian kuantitatif)
d. definisi konsep dan definisi operasional (jika penelitian kuantitatif)
3. Metodologi
a. jenis penelitian
b. tempat dan waktu penelitian
c. populasi dan teknik pengambilan sampel
d. teknik pengumpulan data
e. teknik analisa data
4. Pembahasan
a. variabel yang diteliti
b. analisis data
c. kesimpulan analisis data
d. kesimpulan pengujian hipotesis
5. Penutup
a. Kesimpulan
Berisi deskripsi singkat untuk menjawab perumusan masalah dan pembuktian hipotesis
b. saran
Daftar Pustaka
Lampiran

B. RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan dari keseluruhan kegiatan penelitian dalam suatu naskah. Rancangan penelitian menggambarkan seluruh aktivitas penelitian

Dalam rancangan penelitian hal yang dilakukan

Penetuan topik penelitian
Penentuan fokus atau topik penelitian merupakan tahap awal dari sebuah penelitian. Hal yang perlu diperhatikan untuk topik yang baik:
1. masalah penelitian harus menarik dan perlu diteliti
2. data dapat diperoleh atau terjangkau
3. hasil penelitian dapat bermanfaat
4. topik yang diangkat merupakan hal yang baru
5. segi subyektif peneliti sendiri, yaitu kesanggupan untuk meneliti, penguasaan metode

Berkaitan dengan penetapan topik penelitian kemudian diteruskan dengan merumuskan judul penelitian. Fungsi judul adalah menunjukkan kepada pembaca mengenai inti dari penelitian. Judul yang baik mencerminkan jenis penelitian, subyek penelitian (siapa yang diteliti untuk menentukan unit sampel), obyek penelitian (untuk menggambarkan variabel yang diteliti), lokasi penelitian dan waktu penelitian

Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan bertujuan untuk:
1. peneliti tidak mengulangi hasil penelitian orang lain
2. mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
3. mengetahui dari mana informasi atau sumber data diperoleh
4. memahami bagaimana cara perolehan data
5. dapat menentukan pendekatan atau metode penelitian yang tepat
6. memahami bagaimana cara menarik kesimpulan dan cara memanfaatkan hasil penelitian

Perumusan Masalah
Masalah dapat hanya satu variabel saja tetapi juga dapat dua variabel.
Pedoman perumusan masalah sebagai berikut:
1. ditulis dalam bentuk kalimat tanya
2. dinyatakan dalam kalimat sederhana
3. dalam beberapa jenis penelitian, dapat dipakai sebagai dasar penyusunan hipotesis
4. tidak mempersulit pencarian data
5. harus direfleksikan dalam judul
6. ditulis ringkas, jelas dan padat

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merumakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan, biasanya ingin mengetahui jawaban dari perumusan masalah yang dicantumkan, misalnya ”Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi siswa di SMA Budi Luhur Jakarta”

Manfaat Penelitian merupakan kegunaan nyata dari hasil yang akan dicapai atau dampak positif yang diharapkan dapat disumbangkan oleh hasil penelitian tersebut.

Kajian Pustakan adalah bagian dimana peneliti mengunkapkan sejara jelas pendalam masalah berdasarkan pendapat pakar dan (terutama) hasil penelitian terdahulu. Sesuai dengan namanya hasil kajian peneliti terhadap berbagai hasil penelitian (teori) yang relevan dengan masalah penelitian. Karena itu kajian pustaka disebut juga kajian teori.

Hipotesis Penelitian adalah dugaan jawaban atas pertanyaan peneliti. Hipotesis disusun berdasarkan pengamatan awal dan kajian berbagai teori yang relevan dengan masalah penelitian


B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Cara disini meliputi antara lain lokasi dan subyek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisa data


Sampel Penelitian
Subyek penelitian adalah pihak yang akan diteliti oleh peneliti. Subyek penelitian dibedajab menjadi dua yaitu populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan individu yang dicakup dalam unit penelitian. Sampel adalah bagian dari anggot populasi yang secara metodologis dapat dianggap mewakili populasi.

Tujuan Penentuan Sampel adalah dapat menghasilkan gambaran yangdipercaya dari seluruh populasi yang diteliti, menentukan presisi (pembedaan hasil dari sampel) dari hasil penelitian dengan jalan penyimpangan baku dari data yang diperoleh), sederhana dan mudah dilaksanakan karena menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Teknik Pengambilan Sampel
1. Sampel Probabilitas
Dikatakan sampel probabilitas karena unit-unit sampelnya mengikuti hukum probabilitas, yaitu tiap warga populasi mempunyai peluang dan kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Teknik ini disebut juga Teknik Pengambilan Sampel secara Random atau acak. Teknik Random jenisnya adalah:
• Teknik random sederhana (simple random sampling)
• Teknik random atas dasar strata (stratified random sampling)
• Teknik random bertahap atas dasar strata (multi stage probability stratified random sampling)
• Teknik random atas dasar himpunan (cluster random sampling)
2. Sampel Non Probabilitas
• Teknik pengambilan sampel purposif (bertujuan)
Yaitu sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti, lazimnya didasarkan atas kriteria (ciri-ciri) tertentu atau pertimbangan tertentu
• Teknik pengambilan sampel aksidental (sewaktu-waktu) yaitu pengambilan sampel ”asal pilih” karena alasan hanya ada dalam peristiwa-peristiwa tertentu atau karena tidak setiap saat dapat menemukan sampel
• Teknik pengambilan sampel quota yaitu sampel ditetapkan jumlahnya oleh peneliti atau dengan sistem jatah. Lazimnya digunakan dalam pengumpulan pendapat umum. Penentuan kuota didasarkan pada sifat populasi atau pertimbangan peneliti
• Snowballing Sampling yaitu pengambilan sampel mula-mula dipilih dua atau tiga lalu dilanjutkan berdasarkan informasi yang diberikan oleh responden terdahulu. Biasanya sampel dimulai dari orang yang dianggap paling tahu kondisi lapangan atau disebut key person
Jika keseluruhan populasi dijadikan sampel maka penelitian ini disebut sensus.
Diamping itu terdapat pula teknik pengambilan sampel wilayah yang dilakukan dengan mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Untuk menyempurnakan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah dilakukan teknik pengambilan sampel proporsi atau sampel imbangan. Tujuan dari teknik ini adalah agar pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil dari setiap wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasinya.

Tujuan Penentuan Sampel
• Mengadakan pengurangan dari subyek yang diteliti
• Mengadakan generalisasi
• Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi

Data

Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, tabel, lambang, objek, kondisi dan situasi yang merupakan bahan baku informasi guna mencapai tujuan penelitian.
Syarat data:
1. Objektif, yaitu data sesuai apa adanya atau fakta
2. Representatif, yaitu dapat mewakili
3. Kesalahan baku yang kecil
4. Tepat waktu
5. Harus ada hubungannya dengan persoalan yang dipecahkan

Kegunaan data yaitu untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan yang ada di masyarakat serta membuat keputusan atau memecahkan persoalan.

Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Kepustakaan atau Dokumen
Yaitu pengumpulan data melalui berbagai sumebr seprti buku, majalah, naskah dan dokumen. Teknik pengumpulan data ini memanfaatkan data sekunder
2. Angket (kuesioner)
Yaitu pengumpulan data dengan penyebaran lembar kertas yang sudah berisi daftar pertanyaan.
Kelebihan metode ini adalah penghematan waktu (dalam satu waktu menjangkau banyak responden) pertanyaan seragam, tidak memerlukan kehadiran peneliti , dapat dijawab dengan jujur karena dapat dibuat anonim (tanpa nama) dan waktu menurut responden
Jenis angket antara lain:
• Tertutup (jawaban sudah tersedia)
• Terbuka (responden bebas menjawab)
• Semi terbuka (jawaban sudah tersedia, tetapi responden diberi alternatif untuk menjawab selain dari jawaban yang sudah disediakan)
3. Wawancara
Pada dasarnya sama dengan angket tetapi pertanyaan diajukan secara lisan. Alat pengumpul data dalam wawancara disebut pedoman wawancara (ada yang tertruktur dan bebas seperti pada angket). Keuntungan dari teknik ini adalah peneliti dapat mengetahu kondisi informan serta ekspresi dari informan. Adapun faktor yang mempengaruhi hasil wawancara adalah peneliti (pewawancara), responden (biasanya dalam wawancara disebut informan karena memberikan pernyataan lisan atau informasi), topik penelitian dan situasi saat wawancara
Adapun sikap yang harus dimiliki oleh pewawancara adalah:
• Netral, artinya tidak memberikan penilaian terhadap hasil informasi
• Ramah, artinya menjaga agar tetap cerah dan ceria
• Adil, artinya tidak memihak terhadap salah satu informan atau waktu yang diberikan sama
• Hindari ketegangan
4. Observasi
Yaitu penggunaan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi atau perilaku. Alat pengumpul datanya disebut panduan observasi baik berupa anekdot (membuat catatan), menggunakan skala penilaian atau membuat daftar cek.
Jenis observasi:
• Observasi partisipasi, yaitu pengamat ikut terlibat dalam kegiatan yang diamati
• Non partisipan, yaitu pengamat berada diluar dari objek yang diamati

5. Test atau eksperimen
Yaitu perolehan data yang diambil dari hasil test responden atau hasil dari eksperimen yang dikenakan peneliti kepada kelompok ekperimen

Analisa Data Penelitian

Analisa Data Kuantitatif

1. Pengolahan Data
a. Editing, yaitu pemeriksaan data yang terkumpul
b. Coding, yaitu memberi kode pada setiap data yang terkumpu. Untuk mempermudah pemberikan kode dapat disusun pedoman pengkodean dari instrumen (daftar pertanyaan) atau buku kode. Dari pedoman pengkodean dipindahkan pada lembaran matrik data (coding sheet) sehingga semua data pada instrumen terhimpun pada satu lembaran matrik data
c. Tabulating. Tabulasi data dapat dapat disajikan sesuai dengan masalah penelitian yang hendak dijawab, baik secara tunggal maupun silang
2. Analisis Data
Teknik analisa data kuantitatif adalah menggunakan perhitungan secara statistik. Adapun perhitungan statistik sederhana yang digunakan dari tabel distribusi frekuensi yaitu:
a. Mean
Mean merupakan bilangan yang berasal dari jumlah keseluruhan nilai bilangan dibagi dengan banyaknya unit/bilangan (total frekuensi).
b. Median
Median adalah nilai titik tengah yang membagi dua bagian sama besar
Jadi jika urutannya ganjil misalnya prestasi nilai mahasiswa 5 orang (4,5,6,7,8) maka titik tengahnya adalah 6, untuk 5 orang misalnya 4,5,6,7,8,9 maka titik tengahnya adalah ½ (6=7) = 6,5
c. Modus
Adalah nilai yang paling sering muncul


Analisa Data Kualitatif
Pengolahan data secara kualitatif yaitu dengan cara non statistik. Data yang terkumpul dirumuskan dalam bentuk kata-kata atau kalimat-kalimat yang terekam dalam catatan lapangan (fieldnote). Rekaman ini kemudai diolah sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam permasalah penelitian terjawab.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah:
• Reduksi data, yaitu proses mengubah rekaman data kelam pola, fokus, kategori atau pokok permasalahan tertentu
• Penyajian data (data display), yaitu menampilan data dengan cara memasukkan data ke dalam sejumlah garis matriks yang diinginkan. Data yang telah direduksi dimasukkan dalam matrik-matrik yang sesuai dengan kategorinya misalnya kategori kronologis, geografis dan lai sebagainya
• Pengambilan data adalah mencari kesimpulan atas data yang direduksi dan disajikan tadi

Generalisasi dan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data peneliti dapat membuat generalisasi dari hasil penelitian. Dalam penelitian, generalisasi harus mempunyai kaitan dengan teori yang mendasari penelitian


Hubungan Data
Variabel adalah konsep yang mengalami variasi nilai. Variabel independen yaitu variabel bebas atau yang mempengaruhi atau menjadi peneybab berubahnya variabel dependent. Varabel dependen atau terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Misalnya hubungan antara tingkat pendidikan dengan pendapatan. Tingkat pendidikan sebagai variabel yang mempengaruhi pendapatan.
Ada beberapa jenis hubungan antar variabel:
1. Hubungan Simetris
Hubungan antara variabel disebut memiliki simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya
2. Hubungan Timbal Balik
Merupakan hubungan antar dua variabel yang saling timbal balik, maksudnya adalah satu variabel dapat juga menjadi sebab dan juga akibat terhadap variabel lain demikian pula sebaliknya yang menjadi akibat. Misalnya hubungan antara motivasi belajar dengan minat membaca.
3. Hubungan Asimetris
Hubungan asimetris adalha hubungan antara variabel, yakni satu variabel mempengaruhi variabel lain, namun sifatnya timbal balik. Misalnya tingkat pendapatan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Pola konsumsi tidak dapat mempengaruhi pendapatan.

C. PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN

Syarat laporan penelitian
1. Penulis laporan harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditujukan
2. Langkah dalam penulisan laporan harus jelas
3. Laporan hasil penelitian diusahakan mudah dicerna oleh siapapun
4. laporan penelitian merupakan elemen yang pokok dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu laporan harus jelas dan meyakinkan

SOAL UJIAN NASIONAL
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penulisan laporan hasil penelitian yang dipublikasikan kepada masyarakat berguna untuk mendapatkan...
a. dukungan dari masyarakat
b. perhatian dari masyarakat
c. penghargaan dari masyarakat
d. koreksi dari masyarakat
e. dana bantuan dari masyarakat
Jawab: B
Salah satu kaidah ilmiah yang diakui dan diterima komunitas ilmiah adalah membagi penemuan kepada publik. Atas dasar itulah seorang peneliti memiliki kewajiban moral untuk membagikan hasil penelitiannya dalam bentuk laporana hasil penelitian.
3. Jika semua objek penelitian dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adlah...
a. propotional sampling
b. purposive sampling
c. quota sampling
d. cluster sampling
e. random sampling
Jawab: E
Dalam random sampling peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) untuk dipilih menjadi sampel
4. Penelitian yang bertujuan memperoleh data secara langsung tentang tingkah laku subjek, sebaiknya menggunakan teknik...
a. studi pustaka
b. survai lapangan
c. dokumentasi
d. kuesioner
e. observasi
Jawab: E
Observasi disebut juga pengamatan. Pengamatan merupakan suatu metode penelitian non-survai. Dengan metode ini peneliti mengamati secara langsung perilaku para subjek penelitiannya. Dalam waktu yang relatif lama seorang peneliti dapat memperoleh banyak kesempatan untuk mengumpulkan data yang bersifat mendalam dan rinci.
5. Apabila kita meneliti upacara adat di Minangkabau kemudian kita berada dan ikut dalam prosesi di acara tersebut sehingga data yang diperoleh lebih akurat, maka hal itu menunjukkan contoh pengumpulan data dengan cara....
a. studi kepustakaan
b. angket/kuisioner
c. observasi partisipasi
d. wawancara
e. dokumentasi
Jawab: C
Observasi partisipasi adalah pengamat ikut dalam kegiatan ytang sedang diamati. Keterlibatan secara langsung bertujuan agarsi pengamat dapat lebih dalam mengamatinya dan memperoleh data yang sebenarnya
6. Hasil pengumpulan data penelitian tentang kehidupan masyarakat miskin kota diperoleh dari data Pemda setempat antara lain tentang penyebaran lokasi pemukiman, jumlah populasi masyarakat miskin, jenis pekerjaan dan lamanya menempati wilayah tertentu. Data tersebut termasuk data....
a. laboratorium
b. kepustakaan
c. lapangan
d. sekunder
e. primer
Jawab : D
Berdasarkan cara memperolehannya data dibedakan atas :
1. Data primer yakni data yang didapat dari sumber pertama atau yang ada langsung di lapangan.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang bukan sumber pertama misalnya data dari lembaga atau departemen lain, sumber kepustakaan, majalah, surat kabar, dan media massa lainnya.

7. Dalam rancangan penelitian sosial yang perlu diperhatikan adalah pemilihan topik penelitian. Salah satu topik penelitian yang baik yaitu cukup menarik untuk diteliti, artinya....
a. memiliki manfaat bagi masyarakat luas
b. berkaitan erat dengan isu-isu yang terjadi
c. mendorong semangat melakukan penelitian
d. menambah jumlah topik penelitian
e. meningkatkan pengetahuan masyarakat
Jawab : C
Karena dengan topik yang menarik akan dapat menjadi motivasi yang kuat bagi si peneliti untuk terus bekerja meski banyak hambatan di lapangan. Sebaliknya, apabila topik kurang menarik maka akan kurang diminati dan peneliti akan bekerja dengan tidak sepenuh hati. Sedangkan bagi masyarakat luas hasil penelitian dari topik yang menarik akan mendorong mereka untuk membaca dan mempelajarinya. Berikut hal-hal dalam menentukan topik yang harus dipertimbangkan sebagai berikut :
1. Masalah penelitian harus menarik dan perlu
2. Data dapat diperoleh dan dapat dilaksanakan
3. Hasil-hasil penelitian bermanfaat
4. Topik atau masalah penelitian merupakan sesuatu yang baru

8. Perhatikan pernyataan berikut !
1. Dapat mengamati perubahan perilaku kelompok
2. Memungkinkan pencatatan berbagai gejala dengan cepat
3.Tidak terbatas pada tingkat pendidikan tertentu
4Teknik terbaik untuk mendapatkan data pribadi
Dari pernyatan di atas yang menunjukkan kelebihan dari teknik wawancara adalah
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab : E
Karena kelebihan dari teknik wawancara antara lain :
1. Merupakan salah satu metode yang terbaik untuk menilai keadaan pribadi
2. Tidak dibatasi oleh tingkatan umur dan tingkatan pendidikan subyek yang diselidiki.
3. Dalam penelitian-penelitian sosial, hampir tidak pernah dapat ditinggalkan sebagai metode pelengkap.
4. Dengan unsur fleksibilitas yang dikandungnya wawancara cocok untuk digunakan sebagai kriterium terhadap data yang diperoleh dengan jalan observasi, kuesioner dan lain-lain.
5. Dapat diselenggarakan sambil mengadakan observasi.

9. Tabel Nilai ulanagn sosiologi kelas XI IPS-2
Nilai Frekuensi
50 40
60 60
70 80
80 110
90 60
Jumlah 350
Dari modus yang ada pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa ...
a. siswa yang tidak mengikuti remidial 80 siswa
b. siswa mencapai KKM sebanyak 110 siswa
c. peserta ulangan sebanyak 350 siswa
d. paling banyak siswa mendapat nilai 80
e. nilai terendah diperoleh siswa 40
Jawab : D
Modus adalah skor paling banyak yang diperoleh subjek dan merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan frekuensi terbesar pada suatu perangkat data.

10. Sebuah penelitian dengan populasi yaitu semua siswa di SMA tertentu. Sampel yang menjadi subjek data diambil berdasarkan jenjang kelas dengan rincian 15 siswa kelas X, 15 siswa kelas XI dan 15 siswa kelas XII. Teknik pengambilan sampel tersebut dinamakan....
a. kelompok
b. kuota
c. wilayah
d. acak
e. strata
Jawab : E
Teknik pengambilan sampel strata atau bertingkat adalah sampel yang diambil dengan cara membagi populasi atas kelas-kelas atau tingkat, nisalnya umur, pendidikan, ekonomi. Anggota-anggota sampel diambil dari setiap kelas tersebut sehingga setiap kelas terwakili dalam sampel. Sampel bertingkat ini digunakan apabila anggota-anggota populasi memiliki perbedaan karakteristik yang dapat mempengaruhi variabel dalam penelitian

11. Seorang peneliti ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang kehidupan suku Asmat yang ada di Papua. Peneliti terjun langsung ikut serta menjadi bagian dari kehidupan mereka selama berbulan-bulan. Dengan demikian dia dapat memperoleh data empirik tentang suku Asmat. Teknik pengumpulan data tersebut adalah...
a. kuisioner /angket tertutup
b. wawancara berstruktur
c. observasi partisipatif
d. observasi non partisipatif
e. analisis isi meida massa
Jawab : C
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui :
1. Studi kepustakaan yaitu suatu kegiatan penelusuran dan penelaahan literatur.
2.Angket (kuisioner) yaitu dengan menyebar sejumlah lembar kertas berisi pertanyaan.
3. Observasi yaitu kegiatan pengamatan langsung di lapangan.
4. Wawancara yaitu sutu kegiatan untuk memperoleh data dengan cara bertanya langsung kepada responden.
5. Analisis isi (content analysis) yaitu menganalisis isi berbagai dokumen seperti surat kabar, majalah, dokumen resmi
5. Tes atau eksperimen
Sesuai kasus di atas maka menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipatif yaitu pengamatan yang dilakukan pengamat dengan cara melibatkan diri ke dalam lingkungan objek pengamatan karena peneliti terjunlangsung di kehidupan suku asmat. Untuk observasi sendiri selain observasi partisipasi juga ada observasi non partisipasi yakni peneliti tidak melibatkan diri secara langsung ke dalam obyek pengamatan namun tetap bisa memperoleh gambaran mengenai objeknya. Observasi dapatdilakukan dengan cara (1) membuat catatan/anekdot (2) menggunakan skala penilaian (3) membuat daftar cek

12. Fungsi penulisan laporan hasil penelitian sosial sederhana bagi kepentingan praktis peneliti adalah...
a. memberikan pengalaman dalam melakukan kegiatan penelitian
b. menginformasikan tata cara melakukan kegiatan penelitian
c. membantu memecahkan masalah sosial yang ada dalam masyarakat
d. mendorong semangat untuk menyususn hasil penelitian
e. memudahkan dalam melakukan penelitian lanjutan

Rabu, 02 Januari 2013

Situs Edit Foto Online Lucu Keren


Sekarang ini banyak ditemukan dengan mudah situs edit foto online di internet. Kita bisa menemukan berbagai jenis baik itu berbayar maupun yang gratis dan tentu saja masing-masing punya keunggulan fitur tersendiri. Hal yang paling penting adalah cara penggunaanya yang mudah asalkan mau mencoba praktek langsung pasti langsung bisa. :D
Kegiatan mengedit foto memang sangat menarik saat ini karena selain bisa mempercantik tampilan foto juga bisa buat ajang narsis di facebook biar gak malu-maluin dan tampil beda.
Facebook dan situs social network yang lainnya memang merupakan tempat yang menyenangkan terutama bagi para ABG yang masih suka update status secara rutin untuk mengungkapkan kata kata galau yang hinggap di hati.
Buatlah koleksi foto anda menjadi lebih artistik, lucu, dan cantik. Berikan sentuhan-sentuhan fitur yang tersedia di berbagai situs edit foto online gratis. Jangan lupa untuk menekan tombol save agar kreasi foto editan anda dapat tersimpan.
edit foto online
Ilustrasi edit foto online
Apabila ingin tahu apa saja daftar situs edit foto online keren lucu, dan wajib untuk dicoba simaklah pada berikut ini :
1. Photofunia
Photofunia menyediakan berbagai macam bingkai cantik yang bisa anda pilih untuk menempatkan foto anda di dalamnya.
2. Faceinhole
Dengan layanan ini anda bisa memasang foto muka anda pada berbagai pose figur para tokoh favorit anda dan hasilnya bisa langsung dishare ke beberapa situs social network.
3. Pizap
Dengan PIZAP kita bisa melakukan banyak hal untuk mengedit foto kita termasuk menambah efek-efek yang gokil dan pasti keren. Cocok sekali bila hasilnya mau diprint atau dipasang di facebook.
4. Fakemagazinecover
Apabila anda mempunyai fantasi menjadi model majalah maka situs ini cocok karena disediakan template cover majalah di mana anda bisa ada di dalamnya.
5. Hairmixer
Bisa dicoba bila anda ingin meniru atau berganti model rambut, silahkan dipilih mau model rambut yang seperti apa yang akan anda terapkan pada foto. Sehingga bisa menilai model rambut yang paling sesuai dengan anda.
6. Be Funky
Be funky ini salah satu favorit saya karena efek yang tersedia lumayan banyak dan ada salah satu fiturnya yang memungkinkan membuat foto anda jadi nampak seperti kartun.
7. Pic Joke
Disediakan berbagai macam template foto yang bisa anda terapkan pada foto anda layaknya pada photofunia.
8. Gross Out
Ini juga bagus, tapi jangan kaget yah kalau masuk ke situsnya akan ada pemandangan yang seram hehe..
9. Makemebabies
Make me babies adalah situs layanan edit foto online yang memprediksi seperti apakah bayi yang akan dimiliki oleh seorang pasangan.
Advertisements